CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Sunday, August 16, 2009

Iman dan Cabang-Cabangnya

Sambungan perkongsian ilmu, Usrah Gabungan Nisa` Wilayah Persekutuan

Iman adalah keyakinan dalam hati, ucapan dengan lisan dan perbuatan dengan anggota tubuh. Iman itu bercabang-cabang dan bertingkat-tingkat. Diantaranya jika
ditinggalkan dapat menjadikan kafir, ada pula yang menyebabkannya berdosa, baik dosa besar maupun kecil, dan ada pula yang jika ditinggalkan akan kehilangan ganjaran dan pahala.

Iman itu akan bertambah dengan ketaatan hingga dapat mencapai kesempurnaannya dan akan berkurang dengan kemaksiatan hingga bisa hilang sama sekali, tak tersisa sedikitpun.

Syaikhul Islam menyatakan, “Pokok keimanan itu di dalam hati, dan Iman itu adalah ucapan hati dan amalannya yang ditetapkan dengan pembenaran, kecintaan dan ketundukan. Keimanan yang bersemayam di dalam hati harus menampakkan konsekuensi dan kebutuhannya terhadap anggota tubuh. Jika tidak melaksanakan konsekuensi dan kebutuhannya, menunjukkan ketiadaan atau kelemahan iman.

Oleh karena itu, amalan lahir merupakan konsekuensi dan kebutuhan iman yang menunjukkan pembenaran terhadap apa yang ada di dalam hati, sebagai dalil (petunjuk) dan syahid (saksi) atasnya. Amalan lahir juga merupakan cabang dari kumpulan keimanan yang mutlak serta merupakan bagian darinya. Akan tetapi yang bersemayam di dalam hatilah yang merupakan pokok dari amal perbuatan anggota tubuh.”

“Iman itu ada 70 cabang lebih, paling tingginya adalah ucapan laa ilaaha illallah dan paling rendahnya adalah menyingkirkan gangguan di jalan, dan sifat malu merupakan cabang dari iman”.(terjemah Hadits Riwayat Imam Muslim no.35,58)
Asyrof (1998) menyatakan:
Sekelompok ulama memaksakan diri untuk menghitung cabang-cabang iman dengan cara ijtihad. Secara hukum hal ini adalah suatu kehendak yang sulit, maka tidak tercela orang yang tidak mengetahui secara terperinci tentang berapa batasan cabang keimanan ini. Pun tidak ada kesepakatan para ulama sehubungan dengan rincian tersebut.
Pendapat yang paling mendekati kebenaran tentang rincian keimanan dan cabang-cabangnya adalah sebagaimana dilakukan oleh Ibnu Hibban, namun kami tidak mencukupkan dengan keterangan dari pendapat beliau, berikut kami ringkas apa yang mereka sebutkan.

Beliau menyatakan:
Cabang-cabang iman terbagi menjadi 3 cabang:
1.amalan hati
2.amalan lisan
3.amalan badan/ anggota tubuh
Tiga cabang ini terbagi menjadi beberapa cabang lagi.

Cabang iman dari amalan-amalan yang berhubungan dengan hati: adalah berkaitan dengan keyakinan-keyakinan (aqidah-aqidah) dan niat, mencakupi 24 macam.
1.Iman kepada Allah, termasuk: iman terhadap Dzat Allah, sifat-sifat Allah, tauhid/mengesakan Allah bahwa Dialah Dzat dimana tidak ada satupun yang menyerupai-Nya dan meyakini bahwa selain Allah adalah ciptaan-Nya.
2.Beriman kepada malaikat Allah
3.Beriman kepada kitab-kitab Allah
4.Beriman kepada rosul-rosul Allah
5.Beriman terhadap taqdir Allah yang baik maupun yang buruk
6.Beriman terhadap hari kiamat, termasuk: pertanyaan malaikat di dalam kubur, adanya hari kebangkitan, hari perhitungan/pembalasan, adanya timbangan amalan, jembatan di atas neraka, beriman terhadap adanya surga dan neraka.

7.Cinta kepada Allah
8.Cinta dan benci karena Allah
9.Cinta kepada Rosulullah disertai keyakinan untuk mengagungkan beliau sesuai kedudukan beliau, termasuk bersholawat atas beliau dan mengikuti sunnah beliau.
10.Ikhlash, termasuk: meninggalkan riya’ (beramal untuk dilihat orang) dan nifaq (sifat munafiq)
11.Taubat
12.Takut akan adzab Allah
13.Mengharap ridha dan pahala dari Allah
14.Syukur kepada Allah
15.Memenuhi janji untuk taat kepada Allah dan yang lainnya.
16.Sabar
17.Redha terhadap ketentuan Allah / takdir Allah.
18.Tawakal kepada Allah
19.Kasih sayang
20.Tawadhu’ hormat kepada yang lebih tua dan sayang kepada yang lebih muda.
21.Meninggalkan perangai sombong dan ujub (ingin dipuji)
22.Meninggalkan dengki
23.Meninggalkan perangai marah

Amalan lisan, mencakupi 7 macam iaitu:
1.Melafadzkan kalimat tauhid laa ilaaha illallah
2.Membaca Al-Quran
3.Menuntut ilmu
4.Mengajarkan ilmu
5.Berdoa
6.Berdzikir termasuk istighfar
7.Menjauhi perkara-perkara yang tidak bermanfaat/senda gurau.

Amalan badan/anggota tubuh, mencakup 38 macam:
Amalan badan yang berkaitan dengan individu/ pribadi:
1.Mensucikan diri secara lahir maupun hukum. Termasuk: menjauhi perkara-perkara najis.
2.Menutup aurat.
3.Solat wajib dan sunat
4.Zakat.
5.Berbuat baik terhadap karib/ keluarga dekat.
6.Derma, termasuk: memberi makan orang lain atau memuliakan tamu.
7.Puasa wajib dan sunat
8.Haji dan umrah
9.Thawaf
10.I’tikaf
11.Berusaha/ mencari mendapatkan malam lailatul qadar.
12.Hijrah kerana ajaran agama, termasuk hijrah dari kampung kesyirikan menuju kampung yang muslim.
13.Memenuhi nadzar.
14.Berupaya untuk meraih tingkatan-tingkatan iman.
15.Membayar kafarat/denda

Amalan badan yang berhubungan dengan ittiba’/mencontoh Rosulullah ada 6 macam:
1.Berupaya untuk menikah
2.Melaksanakan hak-hak keluarga (isteri, anak dan lainnya)
3.Berbakti kepada orang tua termasuk: tidak boleh durhaka kepada orang tua
4.Mendidik anak-anak
5.Menyambung tali kekerabatan/silaturrahmi
6.Taat kepada pemimpin
7.Berlemah lembut kepada orang lain

Amalan badan yang berhubungan dengan kemasyarakatan, ada 17 macam:
1.Menegakkan kepemimpinan yang adil.
2.Mengikuti al-jama’ah/kebenaran.
3.Taat kepada pemerintah muslim.
4.Mendamaikan antara pihak yang bertikai atau sebagai mediator untuk perdamaian, termasuk: memerangi Khawarij dan para pemberontak.
5.Tolong-menolong dalam hal yang baik, termasuk: amar-ma’ruf nahi mungkar.
6.Menegakkan hudud atau hukum-hukum Allah.
7.Jihad, termasuk berjaga-jaga di perbatasan musuh.
8.Menyampaikan amanat yang dibebankan kepadanya, di antaranya: membagikan 1/5 dari harta rampasan perang.
9.Pinjam meminjami dengan orang lain.
10.Membantu memuliakan tetangga.
11.Berbuat baik dalam bermu’amalah, termasuk: mengumpulkan harta yang halal.
12.Menginfakkan harta kepada yang berhak menerima, termasuk: tidak boleh berlebih-lebihan dalam berinfak yang bukan karena Allah.
13.Menjawab salam.
14.Mendoakan orang bersin.
15.Menolak gangguan dari orang lain.
16.Menjauhi hal-hal yang tidak ada manfaatnya.
17.Menyingkirkan duri dari jalan.

Keseluruhan jumlahnya adalah 69 cabang iman, bisa juga dihitung menjadi 79 kalau bagian-bagiannya dimasukkan pula.” Wallahu a’lam. (Fathul Bari 1/ 52-53)

Daftar Pustaka:
Perkara Keimanan yang Global dari Pokok-Pokok Aqidah Salafiyyah.Penyusun: Syaikh Husain bin Audah al-Awaisyah, Syaikh Muhammad bin Musa Alu Nashr, Syaikh Salim bin Ied al-Hilaaly, Syaikh Ali bin Hasan al-Halaby al-Atsary, Syaikh Masyhur bin Hasan Alu Salman. Diperiksa dan Disepakati oleh: Sejumlah Ulama dan Penuntut Ilmu. Diterbitkan oleh: Markaz Imam Albany Divisi Pengajaran Manhaj dan Riset Ilmiah Amman – Yordania 1421 H./2000 M. Dialihbahasakan oleh: Abu Salma bin Burhan al-Atsary. Dikoreksi oleh: Ust. Abu ‘Athiyyah, Lc., M.Ag. Disebarkan oleh :Lajnah Da’wah dan Ta’lim FSMS (Forum Silaturrahim Mahasiswa as-Sunnah) Surabaya.

At-Taudhihu wa Al-Bayanu li Syajarati Al-Imani, Tafsiruhu…Ushuluhu wa mawaduhu min Ayyi Syai-in Yustamadu Fawa-iduhu wa Tsamaratuhu. Penulis: Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di. Penyusun: Abu Muhammad Asyrof bin Abdul Maqsud. Penerbit: Adhwa-us Salaf 1419 H/ 1998 M. Edisi Indonesia: Manisnya Buah Keimanan. Penerjemah: Ahmad Khodimul Hannan. Murajaah: Ustadz Usamah Faishal Mahri. Penerbit: Cahaya Tauhid Press, 2004.

Ehsan : Syaikh Salim bin Ied al-Hilaaly, dkk, 2000

0 comments: